Rasanya malam ini sangat sepi. Hari pertama kembali ke kosan. Besok udah mulai masuk kuliah semester 5. Hmm, waktu berlalu sangat cepat.
Aku ingin berbagi pengalaman dengan kalian. Ini adalah kisahku selama 1minggu terakhir bulan puasa…
Ibuku udah jarang pulang ke rumah di Lumbir. Karena rumah Bapak yg di Klapagading Wangon gda yang ngurusin. Aku enggan untuk ikut ibuku pindah ke rumah Bapak. Awalnya ibu marah, dan menganggapku anak yang aneh, karena tidak mau ikut kumpul sama keluarga. Well, mungkin perkataan ibuku ada benarnya juga. Coz, adekku juga udah betah di Klapagading. Tinggal aku sendiri yang masih belum bisa meninggalkan rumah peninggalan alm. Ayahku. So, mau gimana lagi. Aku ga pengen pergi, jadinya aku tinggal sendiri di rumah Lumbir. Ga sendiri banget juga siy, rumah sebelah kanan dan kiri adalah rumah Pak De ku, ada bayi umur 6 bulan juga di situ yang iimmuuuuutt banget :D jadi aku ga ngerasa kesepian amat lah. Walaupun terkadang ketika menjelang memejamkan mata, hatiku merasa sangat kesepian dan berkata,
“Ya Allah, bukankah dulu aku pernah berdoa ingin mempunyai ayah lagi. Tapi kenapa aku jadi begini ? Malah menyendiri dan merasa sepi…“
Ya sudah, setiap hari ketika berada di rumah satu2nya teman dan orang yang aku hubungi adalah Mas Say ku… Pacarku tercinta.. (lebaydotcom) :D :P
Huuhhuuu,, 1minggu aku jalani dengan penuh kerja keras. Aku yang tidak terbiasa masak makanan sendiri (selalu mamaku yg masak) jadi harus mulai belajar masak. Sebenernya udah lumayan bisa masak, cuma karena males latihan dan belajar jadinya kerepotan sendiri,, hkhkhkk. Ditambah lagi adekku yang juga ikut2an aneh. Awalnya dia seneng dan betah banget tinggal di rumah Bapak,, eeee...pas hari Minggu sore saat mamaku pulang ke Klapagading, aq denger suara motor yang biasa dipake adekku mendarat dengan bunyi menggerang di teras rumah. Aku yang saat itu lagi shalat Ashar, terheran2 (jadi ga khusyuk, huftt..). Kenapa adekku pulang? Apa seragam sekolahnya ketinggalan? Trus dia mau ambil n balik lagi ke Klapagading?? Entahlah..
Seusai shalat, aku hampiri adekku dan bertanya, “Ngapain pulang?”
Adekku yang lagi sibuk di kamarnya (saat puasa aku rampas menjadi ruangan online, wkwkwkk) mendengar pertanyaanku dan merasa tersinggung…
“Wong ini rumahku, masa ga boleh pulang!”
Hahahaa..aku tertawa dan meledek, “Bukannya udah betah di sana? Ga mau balik ke Lumbir lagi?”
Adekku cuma diem dan pergi ke belakang dan meninggalkanku yang masih ketawa hambar. Salah satu sikap cuek dan acuh khas dari adekku saat lagi capek dan ga mau diganggu.
Alhasil, jadilah 1minggu terakhir aku masak untukku sendiri dan untuk adekku. Sebenernya soal makan aku gampang, tapi berhubung Raden Mas juga di rumah, aku mesti masak paling ga dua macam tumisan dan lauk. Krupuk ga boleh ketinggalan. Ya udah deh, tiap hari aku mesti mikir, “Mau masak apa ya????” Disamping aku juga harus magang di kantor PLN setiap harinya. Whhooaa,, harus bangun pagi tiap hari (-__-)a
Menyebalkaaaaaaaannnn…………………………..!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Setiap selesai makan, aku selalu bertanya pada adekku, “Gimana tumisnya? Kurang apa?”
Dan kalian tahu? Jawaban yang adekku kasih ga terlalu buruk (menurutku siiyy…)
Dia selalu berkomentar, “Keasinan!”
Hahaa,, aku suka asin, jadinya selalu aku kasih banyak garam. Hehee..
Dan pernah suatu hari aku masak sayur sop. Aku membuatnya dengan susah payah. Karena ini baru pertama kali aku lakukan. Aku sms mamaku untuk menanyakan bumbu apa saja yang dibutuhkan. Setelah tahu gimana cara dan bumbunya, aku nekat bikin sayur sop! Aku benar2 kerepotan di dapur. Dan hasilnya…….Taadddaaaa………Sayur sop buatanku terlalu banyak lada, dan rasanya sangat sangat sangat pedasssss!!! Whahahaa,, :D :D :D :P
Adekku yang aku minta untuk mencicipi kuahnya langsung meludah dan mejulurkan lidahnya,, wkwkkk. Aku penasaran, dan mencoba untuk mencicipinya sendiri. Benar kata adekku. Terlalu banyak lada. Hahahaa… Payah!
Lalu kuminta adekku untuk tidak memakan sop itu, dan hanya memilih baksonya aja. Untungnya aku juga memasak tumis tempe dan membuat martabak telor. Jadi aku dan adekku ga perlu beli jajan di luar,, hehee….
Tapi, aku belajar dari pengalaman masa lalu. Aku udah mulai terbiasa masak sekarang. Dan tidak perlu takut lagi sama bau bumbu dapur. Karena sesungguhnya, aku menyukai bau bumbu2 dapur :)
Dan apa yang aku alami selama 1minggu terakhir di bulan puasa adalah, aku menjadi tau bahwa menjadi ibu rumah tangga itu tidaklah mudah dan menyenangkan seperti apa yang pernah kita bayangkan sebelumnya. Tugas seorang ibu rumah tangga sangatlah berat bagi kita yang dalam usia sekarang masih suka foya2, masih suka pergi main, kongkow sama temen2 di luar, dan tidak pernah atau belum pandai memasak. Apalagi yang bisanya cuma makan doank, tanpa mau tahu gimana prosesnya sampai makanan itu menjadi lezat dan berakhir di mulut serta perut gendut kita. Apalagi ibu rumah tangga yang juga memiliki profesi atau bekerja. Dia harus pandai2 mengatur waktu, kapan harus bekerja di kantor, bekerja di rumah, mengurus dan memasak untuk suami. Dan kalo udah punya anak nanti, ga bias aku bayangin gimana repotnya ngurusin itu semua. So, mulai sekarang ayo kita belajar untuk menjadi seorang wanita hebat yang bisa menghandle semua pekerjaan. Berlatih menjadi ibu rumah tangga tidak harus dimulai ketika kita sudah menikah. Tapi, berlatihlah setiap waktu sepanjang hidupmu… :D
BISNIS ONLINE Terpercaya dan Menguntungkan.
JIKA BERMINAT, silakan KLIK BANNER DI BAWAH INI, lalu isikan NAMA dan EMAIL VALID ANDA di subscriber nanti untuk info lebih lengkap